Teknik mencegah virus

1.Waspadai file-file asing
-Pastikan bahwa antara ekstensi file dan logo icon file yang ditampilkan sesuai. Beberapa virus meniru icon
msword dan icon file-file gambar untuk mengelabuhi user. Bahkan ada yang meniru icon Folder seperti virus w32/kumis.A misalnya.
-Jangan membuka file-file asing yang tidak kamu ketahui secara jelas asal usulnya dan dampak bagi komputermu.
-Jangan membuka folder yang dirasa asing. Pastikan apakah folder asing itu benar-benar folder ataukah file *.exe yang memakai icon folder.
-Hati-hati terhadap file-file .vbs dan .bat yang terenkripsi. Sebelum menjalankannya sebaiknya decrypt
dulu codenya.
-Waspada terhadap file-file web seperti html, htm, php, asp dll… Seelum kamu membuka file-file tersebut
yang kamu dapat dari Internet, terlebih dahulu bukalah file-file tersebut dengan menggunakan notepad.
Setelah dirasa aman dari script asing, barulah buka dengan browser.

2. Periksa dan lindungi file-file system.
File-file .ini dan Autoexec.bat adalah sasaran empuk bagi virus. Kamu bisa melindungi file-file tersebut dari
perubahan dengan menggunakan aplikasi pengaman komputer seperti FileVault.
Filevault disamping mengamankan data-data pentingmu juga akan mengamankan file-file system.

3.Matikan fungsi autorun yang membuat virus leluasa masuk ke komputer.Caranya:
-Klik start pilih Run. Kemudian ketik gpedit.msc tekan enter.
-Maka akan muncul tampilan (Windows) Group police.
-Pilih computer configuration kemudian pilih administrative template kemudian pilih system
Kemudian pada windows sebelah kanan ada pilihan Turn off autoplay.
-Muncul kotak dialog turn off autoplay properties.
-Pilih enabled kemudian pada menu drop down pilih all drives,tekan OK

-Pilih User configuration kemudian pilih administrative kemudian pilih system template
-Kemudian pada windows sebelahmkanan ada pilihan Turn off autoplay.
-Lakukan seperti langkah diatas
-setelah selesai close group police

Tips diatas agar autorun pada virus tidak berjalan ketika kita memasukkan removable disk pada computer.
Jadi virus tidak langsung masuk pada computer.

4.Matikan System Restore
System Restore pada Windows berguna untuk mengembalikan konfigurasi sistem ke konfigurasi
sebelumnya.Agar sistem yang telah pulih tidak kembali rusak, matikan fasilitas ini dengan klik kanan pada
My Computer dan pilih Properties. Lalu pilih tab System Restore dan centang bagian Turn off System Restore on All Drive.

5.Matikan proses virus.
Bagaimanapun caranya,matikan proses virus. Biasanya proses virus memiliki ikon berupa folder atau
Dokumen MS Word. Gunakan aplikasi seperti Process Explorer, Pocket Killbox, Show Kill Process, The Killer Machine, dan sebagainya.

6.Pulihkan registry.
Pulihkan registry yang telah diotak-atik oleh virus. Jika tidak, maka virus dapat menginfeksi komputer
Anda lagi. Gunakan Hijack This, Registry Cleaner, atau The Killer Machine. Hapus juga entry Scheduled
Task yang dibuat oleh virus jika ada.

7.Hapus file-file virus.
Gunakan fasilitas Search pada Windows untuk menemukan file-file virus.

8.Munculkan file-file yang disembunyikan virus.
Virus pada umumnya tidak begitu kejam dengan menghapus dokumen-dokumen kita. Biasanya file-file
tersebut hanya disembunyikan. Gunakan perintah attrib -s -h pada Command Prompt
untuk memunculkannya kembali.

Jika ingin menghilangkan attribut semuanya maka tuliskan “ attrib –s –h *.* /s /d “ maka
semua file akan terlihat. Kemudian cari file virusnya dengan windows explorer kemudian delete.

9.Saran terakhir untuk pencegahan. hati-hatilah saat melakukan transfer data baik melalui disket, USB
Flash Disk, maupun dari jaringan. Tunjukkan file hidden dan ekstensi file pada Windows Explorer. Selain
itu, jangan mudah tergoda oleh file-file dengan nama yang menggoyahkan iman,hahaha.

Sidik Jari Virus
Virus, dan juga file-file lain, ternyata juga memiliki sidik jari. Namanya adalah CRC32 (Cyclic Redudancy
Check). Nilai checksum untuk CRC ini unik untuk setiap file. Dengan demikian kita dapat mengenali apakah
sebuah file merupakan virus atau bukan melalui CRC ini. Salah satu contoh antivirus yang menggunakan
teknik pengenalan CRC ini adalah WAV yang bisa diunduh dari virologi.info/download.

Dari hasil penelitian ternyata virus-virus yang paling meluas penyebarannya adalah virus yang mampu
menyebarkan dirinya melalui disket. Hal ini terjadi dikarenakan pada umumnya pengguna komputer di
Indonesia masih menggunakan disket sebagai alat penyimpanan data sementara. Jangan langsung membuka
disket dengan menggunakan Windows explorer!! Masuklah ke A:\ melalui DOS terlebih dahulu kemudian
hapuslah file Folder.htt (biasanya beratribut Hidden).

Mengapa harus menghapus folder.htt?? Karena file folder.htt kerapkali menjadi sasaran virus untuk menyisipkan kode jahatnya.
Why?? Karena file ini akan otomatis tereksekusi saat kamu membuka suatu folder atau drive.
Jika folder.htt tidak ditemukan maka lakukan attrib seperti diatas untuk melihat file yang beratribut hidden.

Jika kamu browsing di rumah, usahakan untuk tidak menggunakan Internet Explorer. IE sangat lemah
dan rentan terhadap serangan virus/worm. Gunakan browser lain yang lebih handal misalnya Mozilla Firefox.
Dan mozilla dapat menghilangkan popup yang ada pada IE.

Comments

Popular Posts